Senin 10 May 2021 12:34 WIB

Jabar Siapkan 15 Ribu Rapid Test Antigen di Destinasi Wisata

Disparbud Jabar akan lakukan rapid test secara acak di destinasi wisata

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.
Foto: dok disparbud jabar
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Destinasi wisata diperkirakan akan dikunjungi masyarakat seiring kebijakan pelarangan mudik. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian terhadap destinasi wisata selama Lebaran. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Dedi Taufik, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan. 

Tes antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei 2021 dan 15-16 Mei 2021 tersebut bertujuan mencegah penularan  dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran. Terutama, di destinasi wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat seiring adanya larangan mudik. 

"Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu Antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata," ujar Dedi kepada wartawan, Senin (10/5).

Menurut Dedi, sesuai arahan Kapolri, destinasi wisata yang berada di daerah berstatus zona merah atau risiko tinggi akan ditutup. Di samping itu, antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.

"Setelah Lebaran kan ada pergerakan. Kalau sekarang larangan untuk mudik, tapi kami antisipasi. Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota sudah menyiapkan antisipasi. Yaitu 3T, Testing - Tracing - Treatment. Salah satunya testing melalui tes secara acak apabila ada pengunjung ke destinasi wisata," papar Dedi.

Selain melaksanakan tes secara acak, kata dia, Disparbud Jabar dan Disparbud Kabupaten/Kota di Jabar akan memonitor pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam operasional, serta penerapan protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi wisata. 

"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan. Nanti setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas. Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuaan di sini kapasitas sudah penuh. Anda tidak bisa datang ke tempat wisata itu," kata Dedi.

Dedi berharap, antisipasi yang sudah disusun secara komprehensif oleh Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota dapat mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 saat Lebaran nanti, terutama di destinasi wisata. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement