REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengumumkan akan berpartisipasi dalam gencatan senjata selama tiga hari dalam memperingati Idul Fitri, Senin (10/5). Gencatan senjata akan dimulai pada Rabu atau Kamis (12-13/5).
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kelompoknya telah diperintahkan untuk menghentikan semua serangan. Pemerintah Afghanistan belum menanggapi pengumuman gencatan senjata.
"Untuk memberikan suasana damai dan aman bagi rekan kami...sehingga mereka dapat merayakan peristiwa yang menggembirakan ini dengan pikiran yang lebih tenang," ujar Shaheen dikutip dari Independent.
Pengumuman gencatan senjata datang di tengah meningkatnya kekerasan di Afghanistan dan menyusul serangan brutal di sebuah sekolah perempuan pada Sabtu (8/5). Peristiwa itu menewaskan sebanyak 60 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswa berusia antara 11-15 tahun. Korban tewas akibat tiga ledakan tersebut terus bertambah.
Taliban membantah bertanggung jawab dan mengutuk serangan yang terjadi di lingkungan mayoritas Syiah di Dasht-e-Barchi di barat ibu kota. Serangan di daerah tersebut paling sering diklaim oleh afiliasi ISIS, tetapi hingga kini belum ada kelompok yang mengklaim serangan terhadap sekolah tersebut.
Pengumuman gencatan senjata juga datang ketika Amerika Serikat (AS) dan NATO menarik pasukan militer terakhir. Sekitar 2.500-3.500 tentara AS terakhir dan sekitar 7.000 pasukan NATO sekutu akan pergi paling lambat 11 September.