Senin 10 May 2021 15:03 WIB

Menhub: Arus Mudik Masih Tinggi Hingga Dua Hari ke Depan

Pemerintah mengapresiasi masyarakat yang mematuhi kebijakan larangan mudik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Petugas gabungan melakukan penyekatan kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung di posko penyekatan larangan mudik di gerbang Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (10/5). Pada hari kelima penerapan larangan mudik Lebaran 2021, petugas gabungan di posko penyekatan larangan mudik Padalarang telah memutarbalikkan sedikitnya 30 kendaraan berpelat luar kota karena tidak memiliki surat kesehatan serta izin perjalanan. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas gabungan melakukan penyekatan kendaraan dengan pelat nomor dari luar Bandung di posko penyekatan larangan mudik di gerbang Tol Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (10/5). Pada hari kelima penerapan larangan mudik Lebaran 2021, petugas gabungan di posko penyekatan larangan mudik Padalarang telah memutarbalikkan sedikitnya 30 kendaraan berpelat luar kota karena tidak memiliki surat kesehatan serta izin perjalanan. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi, arus mudik masyarakat untuk kembali ke kampung halamannya masih akan tinggi pada Selasa hingga Rabu, 11-12 Mei 2021. Karena itu, ia pun mengimbau agar masyarakat tak melakukan mudik untuk mencegah penularan Covid-19.

“Dari survei kami, mudik ini masih akan tinggi lagi besok dan lusa. Sehingga, kami mengimbau saudara-saudara kita tidak akan melakukan mudik, karena itu akan lebih baik,” kata Budi saat konferensi pers seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5).

Baca Juga

Menhub menyebut, selama periode 6-9 Mei 2021 atau larangan mudik terjadi penurunan signifikan jumlah pergerakan orang ke daerah kampung halamannya. Pada transportasi udara, penurunan pergerakan orang bahkan mencapai 93 persen, sedangkan transportasi laut dan kereta api mengalami penurunan 90 persen. “Di darat sedikit penurunan kira-kira 40 persen,” kata dia menambahkan.

Sementara itu, pada periode 22 April-5 Mei tercatat terjadi kenaikan jumlah pergerakan orang ke luar kota yang sebesar 20-30 persen meskipun pemerintah telah memperketat syarat perjalanan.

Pemerintah pun menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang mematuhi kebijakan larangan mudik ini. Kebijakan ini dinilainya dapat berjalan karena upaya TNI-Polri dan juga pemda yang melakukan penyekatan di berbagai titik.

Sementara, pada sektor logistik, Kemenhub mencatat terjadi penurunan sekitar 3-5 persen. “Artinya, rencana kita untuk meniadakan mudik pada penumpang dan memberikan seluas-luasnya kepada logistik itu terjadi dengan baik,” ungkap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement