REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ratusan pemukim Yahudi yang mendekati lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mundur dari daerah itu pada Senin (10/5) pagi. Mereka meninggalkan wilayah itu setelah bertemu dengan sekelompok besar pemuda Palestina.
Laporan reporter Anadolu Agency, peristiwa ini terjadi setelah pengeras suara sebuah masjid di lingkungan Isaiah terdekat meminta warga Palestina untuk berbaris ke Sheikh Jarrah. Wilayah itu menghadapi ketegangan yang meningkat karena konflik antara polisi Israel dan penduduk Palestina yang diusir secara paksa dari rumah mereka.
Menyusul panggilan dari masjid, warga Palestina dari beberapa wilayah di Yerusalem membanjiri lingkungan dengan berjalan kaki atau dengan mobil. Kerumunan orang Palestina memaksa para pemukim Yahudi yang tiba di daerah itu pada pagi hari untuk pergi.
Krisis tersebut bermula dari keputusan Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur yang menyetujui untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan tersebut demi pemukim Israel pada awal tahun ini. Terlebih lagi Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa menggunakan granat setrum dan gas air mata. Ratusan warga Palestina terluka dalam serangan itu dan mendapatkan kecaman di seluruh dunia.
Israel menduduki Yerusalem Timur tempat Al-Aqsa berada selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.