Senin 10 May 2021 16:01 WIB

Mantan Wadirut Pertamina, Ahmad Bambang Tutup Usia

Ahmad Bambang sosok yang malang melintang di jajaran direksi dan komisaris BUMN

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Mantan wakil direktur utama Pertamina, Ahmad Bambang, tutup usia Senin (10/5).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Mantan wakil direktur utama Pertamina, Ahmad Bambang, tutup usia Senin (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil direktur utama Pertamina, Ahmad Bambang, tutup usia Senin (10/5). Ahmad Bambang merupakan sosok yang malang melintang di jajaran direksi dan komisaris BUMN.

Kabar duka tersebar sejak Senin (10/5) pagi. Sebelum berpulang, Ahmad Bambang memang diketahui sedang sakit dalam waktu yang cukup lama. Abe, sapaan akrab Ahmad Bambang didapuk menjadi Wadirut Pertamina oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada 21 Oktober 2016. Abe saat itu mendampingi Dwi Soetjipto yang didapuk menjadi Dirut Pertamina.

Baca Juga

Sebelum menjabat sebagai Wadirut, Abe juga sempat menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental dan Direktur Pemasaran Pertamina.

Usai karirnya di Pertamina, Rini Soemarno menunjuk Abe sebagai Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN. Abe juga sempat menduduki jajaran Komisaris Perusahaan Migas plat merah itu.

Pjs SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina sebagai perusahaan turut berbela sungkawa atas berpulangnya Ahmad Bambang.

"Kami atas nama keluarga besar Pertamina menyampaikan rasa duka yang paling dalam atas berpulangnya pak Ahmad Bambang. Semoga almarhum husnul khotimah diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.  Aamiin," ujar Fajriyah kepada Republika, Senin (10/5).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement