REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, sebagai upaya mempercepat kebangkitan sektor parekraf yang terdampak pandemi. Sandiaga mengatakan, Kabupaten Nganjuk punya beberapa produk kreatif unggulan seperti kuliner dan atraksi yang tak kalah menarik dengan daerah lain.
"Ini akan kita pasarkan serta promosikan untuk membangkitkan dan memulihkan ekonomi serta membuka peluang kerja. Ke depan potensi ini bisa dikenal luas oleh wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (10/5).
Sandiaga berharap, pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan stakeholder pariwisata lainnya untuk meningkatkan event berskala nasional bahkan internasional serta menggali potensi yang ada di daerahnya. Baik dari seni pertunjukan, event-event daerah, kuliner, desa wisata, hingga peningkatan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM serta pemilik homestay.
“Jadi, mohon dukungan dan kerja sama dari semua stakeholder terkait, baik pemerintah, elemen masyarakat, serta pelaku UMKM untuk terus mendukung rencana ini. Kita akan gercep, kita akan geber, dan gaspol,” ujarnya.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat berharap Kemenparekraf memberikan dukungan kepada Kabupaten Nganjuk dengan memfasilitasi event rutin berskala nasional, pengembangan desa wisata, pembentukan desa wisata berbasis agropolitan dan kearifan lokal, serta pembangunan creative hub.
“Nganjuk memiliki potensi alam yang luar biasa dengan banyaknya curug. Potensi daya tarik seni dan budaya saat ini terdata terdapat 169 daya tarik seni budaya dan sejarah. Kemudian berbagai potensi di sektor ekonomi kreatif juga sangat tepat untuk dikembangan," katanya.
Ia menambahkan, sektor ekraf di Nganjuk tercatat memiliki 558 pelaku ekraf yang bergerak di bidang kuliner, 364 kerajinan, 111 fotografi, 33 mode, 10 arsitektur, dan 10 musik.