REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika striker asal Senegal, Demba Ba bergabung dengan Newcastle United pada Juli 2011 lalu, dia tidak langsung menunjukkan performa terbaiknya. Sementara pelatihnya, Alan Pardew, menyalahkan keputusannya untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan.
"Sulit bagi penyerang. Puasa menghilangkan ketajaman mereka," kata Pardew dalam wawancara pasca pertandingan saat itu dilansir dari laman Daily Maverick pada Senin (10/5).
Sebagai seorang Muslim yang taat, Ba menjalankan kebiasaan berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam sepanjang bulan kesembilan dalam kalender islam.
Puasa selama Ramadhan hukumnya wajib bagi semua Muslim yang sehat. Sedangkan mereka yang diperbolehkan tidak berpuasa di antaranya, anak-anak, orang tua, mereka yang secara fisik atau mental tidak mampu berpuasa, wanita hamil, ibu menyusui dan musafir.
Bagi mayoritas cendekiawan Muslim, atlet tidak secara otomatis memenuhi syarat untuk mendapatkan pengecualian. "Hukum seseorang untuk tidak berpuasa adalah sama untuk pesepakbola dan non-pesepakbola," kata Sarjana hukum Islam yang tinggal di Manchester, Inggris, Abu Eesa Niamatullah.
"Pesepakbola harus memulai berhenti dengan berpuasa dan kemudian, jika tiba saat aktivitas fisik membuat mereka sakit, atau mereka akan menderita dehidrasi klinis, mereka dapat membatalkan puasa, tergantung pada seberapa berbahayanya," lanjutnya.