1

Sampai saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung persepsi Pardew, bahwa puasa menghalangi performa atlet, juga tidak ada bukti yang sebaliknya. Studi sentral tentang pengaruh Ramadhan pada sepak bola diterbitkan pada 2012 oleh Aspetar Orthopedic Center dan Sports Medicine Hospital di Doha, Qatar.

Anggota komite medis Konfederasi Sepak Bola Afrika yang berkontribusi pada penelitian ini, Yacine Zerguini merangkum temuan penelitian dengan menyatakan bahwa temuan tersebut tidak universal. Tidak ada hasil global yang unik untuk penelitian tersebut. Kesimpulannya, menurut dia, setiap kasus harus ditangani secara individual.

"Harus diingat bahwa kemungkinan besar efek Ramadhan juga terkait dengan kualitas spiritual dan kemampuan fisik setiap atlet. Keyakinan dan kepercayaan adalah faktor besar. Jika pemain percaya puasa tidak akan berdampak pada kinerja mereka, maka mungkin tidak. Jika mereka ragu, lebih baik mereka makan," ucap Zerguini.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00