REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) menjamin keandalan pasokan listrik pada periode Idul Fitri 1442 Hijriah (H). Menurut Manager Komunikasi PLN UID Jabar, Iwan Ridwan, distribusi Jabar disuplai dari 13 subsistem (500/150 kV) dengan total kapasitas 13.106 Mega Watt (MW).
Menurutnya, masa siaga pasokan tenaga listrik ditetapkan mulai H-7 (6 Mei 2021) sampai dengan H+7 (21 Mei 2021). "Daya disalurkan melalui 103 Gardu Induk (150/20 kV) dan 2249 Penyulang. Daya ini disalurkan ke 17 UP3 92 ULP dalam pengaturan UP2D Jabar," ujar Iwan kepada wartawan akhir pekan lalu.
PLN, kata dia, melaksanakan Siaga Gangguan di sejumlah posko. Posko-posko tersebut adalah 1 Posko Induk/Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D),17 Posko Utama Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), 92 Posko Unit Unit Layanan Pelanggan (ULP), dan 193 Posko Sub Unit (KP).
"Adapun jumlah personel yang disiagakan untuk menjamin keandalan pasokan listrik selama masa Idul Fitri 1442 Hijriah sejumlah 5.911 petugas," katanya.
Selain itu, kata dia, PLN juga menyiagakan Petugas di 231 Lokasi Penting, tiga Bandara, 40 Stasiun, 22 Terminal, 31 Rest Area, dua Istana Kepresidenan (Bogor dan Cipanas) serta di sejumlah Lokasi pelaksanaan. Iwan menjelaskan, sarana pendukung yang disiapkan untuk menunjang keandalan pasokan listrik berupa: 103 genset > 2 kVA, 99 unit gardu nergerak, 20 unit Uninterrupt Power Supply, 12 unit deteksi kabel, dan 700 unit kendaraan pelayanan. PLN juga menyediakan material cadang gangguan dan menyiapkan SOP keandalan bagi tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya.
PLN UID Jabar memprediksi, kata Iwan, beban puncak siang pada Idul Fitri 1442 H tahun ini akan mencapai 5.185 MW atau naik 1.203 MW. Sekitar 23 persen dari beban puncak siang pada Idul Fitri tahun sebelumnta. Saat itu beban puncak siang mencapai 3.982 MW.