REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi lulusan Harvard University yang juga pengurus Muhammadiyah Surakarta, Sukidi, mengingatkan bahwa sejak Walisongo hingga Soekarno selalu mengingatkan hidup rukun adalah jatidiri orang Indonesia.
Dan di tengah suasana Ramadhan kali ini, semangat itu perlu diingatkan, khususnya agar bisa hidup bersama antar umat beragama.
Hal itu disampaikan lulusan jurusan Islamic Studies itu saat mengisi Ngabuburit Bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Senin (10/5), dengan tema ‘Toleransi sebagai Jati Diri Hidup Bangsa Indonesia’, dipandu host KH Zuhairi Misrawi
Sukidi mengatakan sangat sayang akhir-akhir ini kehidupan toleransi seringkali ternodai karena adanya gesekan politik. Makin memanasnya kondisi masyarakat ini juga disebabkan oleh fenomena hoax. Bahkan terkesan ingin memecah belah persatuan bangsa demi kepentingan kelompok, padahal sangat merugikan rakyat.
Menurut Sukidi, Bung Karno sering mewanti-wanti akan terjadinya hal seperti ini.
“Bung Karno memberikan contoh untuk hidup rukun. Maka salah satu cita-cita bung Karno adalah hidup damai para rakyat Indonesia dengan adanya sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bukan hanya agama Islam saja yang dimasukkan dalam Pancasila,” jelas Sukidi.