REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara resmi melepas penyaluran bantuan oksigen untuk India sebagai upaya menghadai pandemi Covid-19, Senin (10/5). Airlangga menuturkan, pemerintah Indonesia menyalurkan sebanyak 1.400 tabung oksigen pada tahap pertama bantuan kepada India.
Indonesia berencana mengirim sebanyak 3.400 tabung oksigen kepada negara yang kini terpuruk akibat gelombang kedua pandemi Covid-19. Airlangga mengatakan, gelombang kedua Covid-19 di India muncul akibat varian yang berasal dari mutasi ganda Covid-19. Hal ini membuat lonjakan besar jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal, jumlah alat medis, ventilator, dan tabung oksigen untuk pasien terbatas.
“Ini membuat kita prihatin, dan karenanya kita perlu turun tangan untuk membantu saudara-saudara kita di sana,” tutur Airlangga dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (10/5).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan, melonjaknya kasus di India patut menjadi pelajaran bagi Indonesia. Ia mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, masyarakat Indonesia akan melewati momentum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah yang berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat.
Airlangga menegaskan, pemerintah sudah mengantisipasi lonjakan kasus akibat mobilitas masyarakat saat Lebaran dengan melarang aktivitas mudik. Ketua Umum DPP Partai Golkar ini berharap masyarakat menaati imbauan pemerintah untuk tidak mudik. Terlebih, sudah muncul klaster-klaster baru penularan Covid-19 di daerah.
“Kita harus selalu waspada dan mengedepankan langkah-langkah antisipatif. Presiden telah memberi arahan bahwa segala upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanganan dan pengendalian Covid-19 di Tanah Air agar tidak diubah dan ditingkatkan performanya,” tuturnya.
Secara khusus, Menko Perekonomian mengapresiasi langkah Kementerian Perindustrian dan PT Samator Group yang telah terlibat dalam penyaluran bantuan oksigen untuk India. Berdasarkan data, India telah melaporkan 21,49 juta kasus Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 234.083 pasien Covid-19 meninggal. Terjangan pandemi Covid-19 di India menjadi terbanyak kedua setelah Amerika Serikat. Saat ini, India masih menghadapi 3,6 juta kasus aktif.
Airlangga berharap bantuan tabung oksigen kepada India dapat meringankan beban negara sahabat tersebut untuk lekas bangkit melawan gelombang kedua pandemi Covid-19. “Semoga bantuan ini dapat membantu India dan pasien terinfeksi Covid-19 di sana untuk segera sembuh, sehingga tidak lagi terjadi korban jiwa yang berjatuhan dan gelombang kedua Covid-19 di India dapat segera mereda," ujar Airlangga.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui India sebagai salah satu negara mitra strategis bagi Indonesia. Baik dalam hal hubungan diplomatik maupun kerja sama ekonomi khususnya sektir perindustrian dan perdagangan. “Sudah sewajarnya jika kita turut membantu saudara-saudara kita di India yang sedang mengalami kesulitan,” tutur Agus Gumiwang.
Selain PT Samator, pelaku industri dan asosiasi lain yang turut berpartisipasi yakni PT Indorama Ventures Indonesia, PT Indo-Rama Synthetics Tbk., PT Asia Pacific Fibers Tbk., PT Indo Bharat Rayon (Aditya Birla Group), PT Mutu Gading Tekstil, dan Asosiasi Industri Karpet dan Sajadah.