REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menegaskan, Juventus terancam dikeluarkan dari Serie A Liga Italia seandainya tak mau lepas dari Liga Super Eropa (ESL). Bianconeri adalah salah satu dari 12 klub yang mendirikan ESL sebelum enam tim Inggris (Chelsea, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan Arsenal) mundur dua hari setelah liga itu diumumkan karena diprotes para pendukungnya.
Inter Milan dan Atletico Madrid kemudian mengikuti langkah keenam tim Inggris itu sebelum AC Milan menyatakan liga itu sudah tak lagi menjadi opsinya. Namun, Juventus bersama Real Madrid dan Barcelona sampai kini tak mau mundur.
Sumber-sumber menyatakan kepada ESPN bahwa ketiga klub itu terancam dijatuhi sanksi oleh UEFA jika bersikukuh dengan Liga Super Eropa yang hukuman maksimalnya adalah dua tahun dilarang berkompetisi di Eropa.
"Aturannya jelas," kata Gravina kepada Radio Kiss Kiss Napoli, Selasa (11/5). "Jika pada awal registrasi musim depan Juve masih menjadi bagian Liga Super Eropa, mereka tidak akan diizinkan berperan serta dalam Serie A. Itu akan mempermalukan semua penggemar, tetapi memang ada aturannya dan aturan itu sama untuk semua orang."
Sabtu pekan lalu, Juve, Madrid, dan Barcelona mengeluarkan pernyataan yang mengkritik ancaman UEFA atas keputusan mereka mendirikan Liga Super Eropa. Sembilan klub yang sudah menarik diri telah dijatuhi hukuman finansial oleh UEFA dan sudah sepakat membayarkan total 15 juta euro sebagai niat baik yang akan digunakan untuk sepak bola muda dan akar rumput di seluruh Eropa.
Juve juga terancam tak masuk kualifikasi Liga Champions musim depan setelah kalah 0-3 melawan AC Milan yang memelorotkan Juve ke posisi kelima klasemen atau tiga poin di bawah empat besar Serie A. Padahal, kompetisi tinggal tersisa tiga pertandingan lagi.