REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya 20 orang warga Palestina terbunuh dalam serangan terbaru Israel terhadap Jalur Gaza pada Senin (10/5). Menurut keterangan Kementerian Kesehatan di Gaza seperti dilansir Aljazirah, korban yang meninggal termasuk anak kecil.
Serangan ini terjadi tak lama setelah aksi balasan Hamas terhadap apa yang dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Pada Senin, ketegangan kembali pecah di situs suci umat Islam tersebut. Lebih dari 300 warga Palestina terluka saat polisi Israel menyerbu masjid, melepaskan peluru karet dan granat kejut.
Amerika Serikat (AS) meminta semua pihak meredam ketegangan di tengah memanasnya situasi di Yerusalem. Bentrokan antara warga sipil dan aparat keamanan di kota suci tersebut turut memantik eskalasi di Jalur Gaza.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza, termasuk konfrontasi dengan kekerasan di Yerusalem, khususnya di Haram al-Sharif (kompleks Masjid Al-Aqsa) yang telah mengakibatkan sedikitnya 180 cedera tambahan, serta tembakan roket dari Gaza yang menghantam rumah-rumah di Yerusalem, dan ancaman serangan roket lebih lanjut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Senin (10/5).
Dia menekankan perlunya mendinginkan situasi. “Sangat penting bagi semua pihak memastikan ketenangan dan meredakan ketegangan serta menghindari konfrontasi dengan kekerasan,” ujarnya.