REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumatra jadi perhatian pemerintah pusat saat ini. Alasannya, sejumlah daerah di Sumatra melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan, pertambahan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, dan juga lonjakan mobilitas warga menjelang Lebaran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, dari 30 provinsi pelaksana PPKM skala mikro, tercatat 11 provinsi mengalami peningkatan konfirmasi kasus harian. Bahkan lima provinsi di antaranya dilaporkan mengalami kenaikan signifikan. Kelimanya adalah Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat.
"Sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," kata Airlangga dalam keterangan pers di kantor presiden, Senin (10/5) kemarin.
Tak hanya itu, peningkatan kasus harian juga telah menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di tujuh provinsi berada di atas 50 persen. Ketujuh provinsi tersebut, yaitu Sumatera Utara dengan angka BOR 63,4 persen, Riau 59,1 persen, Kepulauan Riau 59,9 persen, Sumatera Selatan 56,6 persen, Jambi 56,2 persen, Lampung 50,8 persen, dan Kalimantan Barat 50,6 persen.
"Ini terutama kenaikan memang terjadi di Sumatera. Karena itu Sumatera menjadi perhatian pemerintah. Sedangkan di Jawa terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40 persen dan ini terendah sepanjang periode PPKM mikro," katanya.
Selain itu, Budi mengatakan tiga varian Covid-19 ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tiga varian baru tersebut, yakni varian dari London atau B117, varian dari Afrika Selatan atau B1351, dan varian dari India atau B1617.
Menurut Budi, varian baru Covid-19 ini masuk ke Indonesia dari Arab Saudi, Afrika, India, dan juga Malaysia. Mutasi asal Inggris pun telah ditemukan di Indonesia sejak Januari lalu dan menyebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Bali, sedangkan mutasi asal Afrika Selatan ditemukan di Bali dan varian asal India banyak ditemukan di Sumatera Selatan serta Kalimantan Tengah.
Airlangga menyebut tren mobilitas penduduk nasional mengalami kenaikan pada tujuh hari terakhir. Tiga provinsi dengan mobilitas tertinggi, yaitu Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara tiga provinsi dengan mobilitas terendah adalah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. "Kita lihat dalam bulan Ramadan ini sektor ritel, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya tinggi," katanya.
Pemerintah pun akan kembali memperpanjang pelaksanaan PPKM mikro dari tanggal 18 hingga 31 Mei dengan cakupan tetap di 30 provinsi. "Tentu 18 sampai 31 Mei ini adalah periode dua minggu dari pascamudik hari raya Lebaran dan tentu pengetatan 3T nanti akan disampaikan Menteri Perhubungan," ujar Airlangga.