REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Anggota Kongres Amerika Serikat Ilhan Omar pada Senin (10/5) mengatakan, serangan udara Israel di Jalur Gaza merupakan tindakan terorisme. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya 20 kematian warga sipil dan di antaranya sembilan orang masih anak-anak.
“Warga Palestina berhak mendapatkan perlindungan. Tidak seperti Israel, program pertahanan rudal, seperti Iron Dome, tidak muncul untuk melindungi warga sipil Palestina,” kata Omar dalam cicitan di Twitter-nya, @IlhanMN.
Dia menyebut kondisi ini tidak masuk akal dan dia mengutuk serangan Israel pada pekan terakhir Ramadhan. Meskipun banyak orang memberi tahu Israel memiliki hak mempertahankan dirinya atas keselamatan dan keamanan, mereka lupa seakan-akan Palestina tidak memiliki hak tersebut.
Selain kematian, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan 65 orang terluka dalam serangan udara itu. Serangan Israel terjadi setelah kelompok Palestina meluncurkan sekitar 100 roket, termasuk tujuh di Yerusalem dan sisanya menargetkan Ashkelon, Sderot, dan permukiman di dekat Jalur Gaza.