REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Airbus melakukan pengubahan manajemen baru untuk grup kedirgantaraan Eropa. Airbus telah menunjuk eksekutif supply chain untuk menjalankan operasinya di Kanada dengan tanggung jawab mengurangi kerugian pada seri pesawat jet A220.
Dikutip dari Reuters, Selasa (11/5), Benoit Schultz (48 tahun) akan mengambil alih posisi tersebut pada 1 September 2021 menjadi kepala perusahaan Kanada pertama ketika Airbus membeli program jet CSeries dari Bombardier pada 2018 dan menamainya A220.
Schultz merupakan bagian dari tim yang mengatur hubungan pemasok Bombardier ketika Airbus menyelamatkannya dari kekurangan uang. Saat ini, ia menjabat wakil presiden senior di kantor pengadaan Airbus.
Pesawat A220 yang dirancang Kanada dengan 110-130 kursi dan desain ringan modern itu telah mengalami peningkatan penjualan di bawah Airbus. Hal tersebut terjadi setelah pengembangannya memakan biaya finansial yang besar.
Sejauh ini, Airbus telah mencatatkan lebih banyak pesanan bersih tahun ini dibandingkan model Airbus lainnya. Sebab, Airbus berusaha untuk mengurangi biaya bahan bakar dan mendukung pesawat yang lebih kecil setelah krisis virus Covid-19.
Kepala Eksekutif Airbus Guillaume Faury telah mengupayakan pemotongan 20 persen biaya komponen utama. Airbus selanjutnya dapat mengurangi biaya dengan mendesain ulang suku cadang dan merombak sistem produksi untuk A220, yang bersaing dengan jet regional Embraer dan Boeing 737 yang lebih kecil.