Selasa 11 May 2021 12:09 WIB

Jamin Stok Aman, Kementan Pantau Langsung Panen Cabai

Kementan optimistis bahwa pasokan cabai mencukupi kebutuhan Idul Fitri

Kementerian Pertanian turun langsung ke lapangan memantau kondisi daerah sentra pemasok cabai Jabodetabek, di antaranya Kabupaten Temanggung. Di Kecamatan Ngadirejo, tepatnya Desa Campursari terhampar cabai seluas 120 ha dan Desa Kataan seluas 250 ha yang mayoritas sedang panen. Jika ditotal, satu Kecamatan Ngadirejo saat ini ada pertanaman cabai rawit seluas 450 hektar, cabai keriting 30 hektar, dan cabai besar 250 hektar.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian turun langsung ke lapangan memantau kondisi daerah sentra pemasok cabai Jabodetabek, di antaranya Kabupaten Temanggung. Di Kecamatan Ngadirejo, tepatnya Desa Campursari terhampar cabai seluas 120 ha dan Desa Kataan seluas 250 ha yang mayoritas sedang panen. Jika ditotal, satu Kecamatan Ngadirejo saat ini ada pertanaman cabai rawit seluas 450 hektar, cabai keriting 30 hektar, dan cabai besar 250 hektar.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Jelang Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tegaskan kepada seluruh jajarannya untuk memastikan stok pangan mencukupi kebutuhan konsumen. Terlebih dengan adanya kebijakan larangan mudik, sehingga khususnya di Jabodetabek harus benar-benar dipastikan pasokan aman dan harga terkendali.  

Kementerian Pertanian turun langsung ke lapangan memantau kondisi daerah sentra pemasok cabai Jabodetabek, di antaranya Kabupaten Temanggung. Di Kecamatan Ngadirejo, tepatnya Desa Campursari terhampar cabai seluas 120 ha dan Desa Kataan seluas 250 ha yang mayoritas sedang panen. Jika ditotal, satu Kecamatan Ngadirejo saat ini ada pertanaman cabai rawit seluas 450 hektar, cabai keriting 30 hektar, dan cabai besar 250 hektar.

Melihat kondisi tersebut, Kementan optimistis bahwa pasokan cabai mencukupi kebutuhan Idul Fitri yang jatuh di hari Kamis mendatang. "Jika melihat kondisi di wilayah sentra seperti ini, Saya rasa tidak akan terjadi lonjakan harga cabai, paling terjadi distorsi harga, itu pun karena suasana lebaran, supir angkutan, pedagang dan juga petani tentunya merayakan Idul Fitri bersama keluarga, setelah itu harga tetap aman," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto.

Secara nasional, jika dilihat dari data prognosa produksi, yang dihitung berdasarkan realisasi luas tambah tanam bulan November 2020 s.d Februari 2021, produksi cabai rawit bulan Mei sebesar 101.132 ton sedangkan kebutuhan hanya 76.726 ton sehingga masih surplus sebesar 24.407 ton. Begitu juga dengan cabai besar, prognosa produksi sebesar 97.456 ton sedangkan kebutuhan 79.711 ton sehingga surplus sebesar 17.754 ton.

Di sela-sela kunjungan lapangnya Anton juga menyampaikan apresiasinya kepada petani Temanggung yang sudah menerapkan likat kuning dan perangkap lalat buah di pertanaman cabai. "Jadi gini, lalat buah itu yang paling ditakuti tanaman hortikultura, jadi dengan adanya petrogenol ini tentunya sangat efektif untuk menangkal serangan hama, jadi saya sarankan kepada petani di daerah lain juga menggunakan ini", pungkasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement