Selasa 11 May 2021 12:27 WIB

Pasar Senen Sempat Terpantau Padat

Kepadatan terjadi di lantai sentra penjualan baju bekas merek luar negeri.

Sejumlah warga berbelanja pakaian bekas impor di Blok 3 Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/5/2021). Sejumlah pedagang setempat mengaku penjualan pakaian bekas impor seharga Rp20.000-Rp100.000 per buah tersebut mengalami kenaikan permintaan 50-100 persen selama sepekan terakhir menjelang Lebaran.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga berbelanja pakaian bekas impor di Blok 3 Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/5/2021). Sejumlah pedagang setempat mengaku penjualan pakaian bekas impor seharga Rp20.000-Rp100.000 per buah tersebut mengalami kenaikan permintaan 50-100 persen selama sepekan terakhir menjelang Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat perdagangan Pasar Senen terpantau padat sebagian pada Senin (6/5) atau H-3 sebelum lebaran yang diprediksi jatuh pada tanggal 13 Mei 2021. Dari pantauan lokasi yang padat itu berada di lantai dua dan empat Pasar Senen Blok III yang dikenal masyarakat sebagai sentra penjualan baju merek luar negeri bekas berkondisi layak.

Di lantai tersebut, terlihat para pengunjung memadati lorong dan toko di lantai empat tersebut memilih pakaian yang akan dibeli dengan harga per potongnya sekitar Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu untuk tiga potong.

Andri (37 tahun) mengaku tiap tahun memang mencari pakaian untuk stok saat lebaran di lokasi yang dikenal menawarkan pakaian "branded" internasional tersebut.

"Iya, hampir tiap tahun saya cari pakaian di sini, lumayan harga miring tapi pakaiannya branded. Terkait kondisi pakaian sih kita asal hati-hati dan dicuci dulu aman," kata Andri.

Terkait dengan kondisi pertokoan yang padat, Andri mengaku dirinya berhati-hati dengan terus menggunakan masker dan rajin memakai hand sanitizer. "Ya jangan dibuka paling maskernya, sanitizer dibawa dan rajin dipakai," ucapnya.

Meski terlihat padat, pedagang di Blok III Pasar Senen mengaku penjualan mereka mengalami penurunan pada tahun ini mengingat kondisi pandemi dan kebijakan pelarangan mudik.

"Mengalami penurunan tahun ini, enggak sama seperti dua tahun ke belakang. Mungkin karena Covid-19 dan banyak yang sudah pulang juga," kata Tompel, salah satu pedagang pakaian besar saat ditemui di lokasi.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan Lebaran dilakukan secara dalam jaringan (daring). "Ini agar tersebar dan bisa dilakukan juga belanja secara 'online', tidak harus secara fisik, Tanah Abang juga bisa daring," kata Riza, di Jakarta, Selasa (4/5).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement