Selasa 11 May 2021 14:41 WIB

Korban Covid-19 Meninggal di Rumah di Jepang Bertambah

Sebagian besar korban Covid-19 meninggal berusia 60 tahun atau lebih

Red: Nur Aini
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Delapan belas orang telah meninggal karena penyakit pernapasan Covid-19 di luar rumah sakit di Prefektur Osaka Jepang, kata para pejabat, di tengah seruan untuk pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan untuk menghentikan gelombang keempat infeksi menjelang Olimpiade.

Semua kecuali satu kematian terjadi sejak 1 Maret karena jenis virus yang sangat menular menyebabkan lonjakan kasus baru, prefektur melaporkan pada Senin (10/5) malam untuk pertama kalinya. Sebagian besar berusia 60 tahun atau lebih, tetapi satu kematian terjadi di usia 30-an.

Baca Juga

Jepang pada Jumat (7/5) memperpanjang keadaan darurat bagi sebagian besar negara untuk mencoba menahan gelombang keempat pandemi, dengan dimulainya Olimpiade Tokyo kurang lebih dua bulan lagi. Deklarasi tersebut mencakup prefektur Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo, mencakup hampir seperempat populasi Jepang, dan akan berlangsung hingga 31 Mei.

Kantor berita Kyodo melaporkan, beberapa gubernur prefektur menyerukan agar tindakan darurat yang lebih kuat diberlakukan secara nasional pada pertemuan secara daring pada Senin. Wilayah barat Osaka sangat terpukul, menjadi pusat infeksi dari varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris yang lebih menular dan menyebabkan kondisi yang lebih serius.

Lebih dari 96 persen tempat tidur rumah sakit perawatan kritis Prefektur Osaka sekarang ditempati. Di salah satu panti jompo di Osaka, 61 warga terinfeksi dan 14 meninggal saat menunggu untuk dirawat di rumah sakit, lapor penyiar publik NHK pada Jumat. Prefektur Osaka memiliki 668 kasus baru pada Senin sementara Tokyo memiliki 573 kasus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement