REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Militer Israel mengatakan mereka telah menghantam 130 “target militer” di Jalur Gaza dan membunuh 15 mata-mata kelompok Hamas serta Jihad Islam. Itu merupakan aksi balasan atas serangan roket dari Gaza.
"Kami telah menyerang 130 sasaran militer yang sebagian besar adalah milik Hamas. Menurut perkiraan kami saat ini, kami telah membunuh 15 (anggota) Hamas dan Jihad Islam," kata juru bicara militer Israel Jonathan Conricus pada Selasa (11/5), dikutip laman Al Arabiya.
Situs-situs yang dibidik Israel antara lain fasilitas pembuatan dan penyimpanan senjata, tempat pelatihan, dan pangkalan militer. Rumah seorang komandan dan “pusat intelijen Hamas” turut menjadi sasaran.
Conricus mengungkapkan, lebih dari 200 roket telah ditembakkan dari Gaza sejak Senin (10/5). Lebih dari 90 persen di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel. Serangan udara Israel ke Gaza dilaporkan telah membunuh 22 warga, termasuk sembilan anak-anak.
Conricus mengatakan Israel belum dapat mengonfirmasi atau menyangkal bahwa serangannya ke Gaza menyebabkan korban sipil. Namun dia menegaskan Hamas berusaha memelihara narasi kerusakan “non-pejuang” yang dilakukan oleh Israel. “Itu tidak benar,” ujarnya.
Menurut dia, sekitar sepertiga dari roket-roket yang diluncurkan kelompok perlawanan di Gaza telah “gagal” dan tetap mendarat di Gaza. Dia berpendapat, Jihad Islam atau Hamas mungkin bertanggung jawab atas korban sipil di sana.
Eskalasi di Gaza terjadi beriringan dengan memanasnya situasi di Yerusalem Timur. Sejak akhir pekan lalu, warga Palestina dan aparat keamanan Israel terlibat bentrok di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hamas memperingatkan Israel untuk menarik pasukan keamanannya dari Al-Aqsa. Mereka memberi tenggat waktu hingga pukul 15:00 pada Senin. Tak lama setelah tenggat berakhir, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza melepaskan rentetan roket ke arah Israel, termasuk Yerusalem.