Selasa 11 May 2021 18:52 WIB

Pakar: Skor IQ Bisa Meningkat dengan Latihan

Tes IQ banyak digunakan organisasi profesional untuk menilai pelamar.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Tes IQ banyak digunakan organisasi profesional untuk menilai pelamar.
Foto: www.freepik.com
Tes IQ banyak digunakan organisasi profesional untuk menilai pelamar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes kecerdasan intelektual (IQ) banyak digunakan organisasi pendidikan dan profesional untuk menilai pelamar. Hasilnya juga menjadi fokus studi psikologis yang berusaha mengidentifikasi banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan.

Seperti semua tes, tampaknya masuk akal untuk mengasumsikan bahwa seseorang dapat meningkatkan skor IQ-nya dengan latihan berkali-kali. Sejumlah pakar pun sepakat bahwa latihan mungkin saja meningkatkan skor IQ seseorang.

Baca Juga

Ahli psikologi dari Masaryk University, Hynek Cigler, berpendapat melakukan tes IQ berkali-kali dapat meningkatkan skor. Akan tetapi, itu tidak berdampak pada tingkat kecerdasan seseorang yang sebenarnya.

Cigler menyoroti ada beberapa jenis kecerdasan terkait dengan pembelajaran dan praktik. "Pelatihan keterampilan semacam itu dapat mengarah pada perkembangan yang lebih baik, terutama di usia yang lebih muda," ujarnya.

IQ merupakan skor standar yang menunjukkan kemampuan kognitif relatif individu terhadap keseluruhan populasi. Skor ini bisa didapat dari tes IQ, yang telah berkembang sejak istilah 'IQ' pertama kali diciptakan pada awal 1900-an.

Tes IQ menilai kemampuan belajar dan menyimpan informasi, penalaran abstrak, dan pemrosesan visual-spasial. Hasil yang paling akurat yakni tes resmi yang memakan waktu lebih dari satu jam dan diawasi secara profesional.

Meski bisa meningkat dengan latihan, tapi pakar kecerdasan dan ilmu perilaku dari Cincinnati University, Ian Silver, mengingatkan sesuatu. "Sebagian besar aplikasi atau kursus daring tidak akan meningkatkan skor IQ," ungkapnya.

Jika ukuran kecerdasan itu bisa berubah dengan berlatih, apakah berarti tes IQ tidak ada gunanya? Profesor Dimitri Van der Linden dari Universitas Rotterdam mengatakan tidak demikian.

"Meskipun dimungkinkan untuk meningkatkan skor seseorang dengan latihan, atau bahkan menipu, secara keseluruhan tes IQ masih tetap menjadi prediktor yang baik," kata Linden, seperti dikutip dari laman Science Alert, Selasa (11/5).

Selain menjadi prediktor kecerdasan, skor IQ adalah prediktor yang baik untuk faktor-faktor seperti kesuksesan akademis dan pendapatan. Terlepas dari itu, banyak ahli mengingatkan bahwa tes IQ tidak menilai semua jenis kecerdasan.

Komplikasi utama di bidang ini adalah tidak ada satu definisi tentang kecerdasan. Ada banyak jenis kecerdasan yang dapat dinilai dengan cara berbeda dan mungkin memiliki dampak berlainan untuk berhasil dalam aneka bidang.

Kecerdasan kreatif, emosional, atau sosial tidak terangkum skor tes IQ. "Tes ini tidak mengukur keterampilan memecahkan masalah penting dalam hidup," tutur Profesor Robert Sternberg, pakar pendidikan dan kecerdasan dari Cornell University.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement