Warga melihar proses olah TKP di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Sedikitnya dua pemuda tewas dan tujuh lainnya luka bakar serius akibat ledakan beruntun 205 petasan yang sedang mereka rakit untuk perayaan malam Lebaran 1442 H tersebut. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Petugas Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Tulungagung mencari bukti petunjuk dan olah TKP di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Sedikitnya dua pemuda tewas dan tujuh lainnya luka bakar serius akibat ledakan beruntun 205 petasan yang sedang mereka rakit untuk perayaan malam Lebaran 1442 H tersebut. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Petugas Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Tulungagung mencari bukti petunjuk dan olah TKP di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Sedikitnya dua pemuda tewas dan tujuh lainnya luka bakar serius akibat ledakan beruntun 205 petasan yang sedang mereka rakit untuk perayaan malam Lebaran 1442 H tersebut. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Petugas Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Tulungagung mencari bukti petunjuk dan olah TKP di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Sedikitnya dua pemuda tewas dan tujuh lainnya luka bakar serius akibat ledakan beruntun 205 petasan yang sedang mereka rakit untuk perayaan malam Lebaran 1442 H tersebut. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Warga melihar proses olah TKP di rumah yang menjadi lokasi ledakan petasan di Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Sedikitnya dua pemuda tewas dan tujuh lainnya luka bakar serius akibat ledakan beruntun 205 petasan yang sedang mereka rakit untuk perayaan malam Lebaran 1442 H tersebut.
sumber : Antara
Advertisement