REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berencana mengadakan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di lapangan masjid tersebut dengan alokasi tempat sekitar 50 persen dari total kapasitas mencapai 5.000 jamaah.
"Kami adakan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Kepala Kantor Masjid Agung Al Azhar Iding di Jakarta Selatan, Selasa (11/5).
Pihaknya menyiapkan petugas untuk mengatur jamaah agar tetap menjaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan di sejumlah titik. Ia juga meminta jamaah memakai masker dan membawa perlengkapan shalat sendiri.
Selama Ramadhan, masjid megah dengan dominan berwarna putih itu meniadakan kegiatan buka puasa, sahur bersama serta meniadakan kegiatan ngabuburit. Pengurus masjid hanya mengadakan pembagian takjil bagi pengendara tanpa turun atau drive thru yang bertujuan untuk mencegah kerumunan.
Shalat Tarawih selama Ramadhan juga dibatasi, yakni hanya menampung 500 orang atau 50 persen dari total kapasitas ruangan mencapai 1.000 orang. Pembukaan kapasitas Shalat Id hanya 50 persen itu sesuai dengan imbauan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Untuk menghindari adanya penularan virus corona saat melangsungkan ibadah, Anies menyebutkan kapasitas masjid, lapangan maupun mushala dibatasi hingga maksimal 50 persen. "Bila dilakukan di masjid setempat, maka kapasitasnya 50 persen," ujar Anies.
Meski begitu, Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing. Pernyataan itu disampaikan usai berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
"Terkait dengan kegiatan Idul Fitri, Shalat Idul Fitri dianjurkan di rumah masing-masing," ujar Anies di Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/5).