Selasa 11 May 2021 22:36 WIB

1,2 Juta Warga Tinggal Jakarta Selama Larangan Mudik

Kodam Jaya nantinya akan melakukan penelusuran dan pendataan pendatang.

Red: Ani Nursalikah
1,2 Juta Warga Tinggal Jakarta Selama Larangan Mudik. Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). Petugas gabungan memutar balikan ribuan pemudik yang melintasi pos penyekatan perbatasan Bekasi -Karawang, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
1,2 Juta Warga Tinggal Jakarta Selama Larangan Mudik. Pemudik sepeda motor terjebak kemacetan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). Petugas gabungan memutar balikan ribuan pemudik yang melintasi pos penyekatan perbatasan Bekasi -Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 1,2 juta warga meninggalkan Jakarta dan sekitarnya selama periode larangan mudik Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 Hijriyah.

"Seperti Anda ketahui bersama di Kedungwaringin maupun melalui jalan tol diperkirakan jumlah masyarakat Jakarta yang keluar dari Jakarta sekitar 1,2 juta," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Selasa (11/5).

Baca Juga

Angka tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo yang mengatakan angkanya bahkan telah mencapai 1,5 juta orang. Dia menjelaskan angka tersebut didapatkan dari data operator jalan tol yang mencatat ada 360 ribu kendaraan keluar Jakarta pada periode 1-10 Mei 2021.

"Belum ditambah para pemudik sepeda motor yang tadi malam sudah malam keempat mencoba menembus pos penyekatan. Belum ditambah penumpang udara dan kapal laut sehingga total kisaran 1,5 juta," kata Sambodo.

Terkait hal itu, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan arus balik Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 Hijriyah. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan jajaran Kodam Jaya nantinya akan melakukan penelusuran (tracing) dan pendataan kepada para pendatang dan pemudik yang kembali untuk memastikan tidak ada pendatang yang positif Covid-19.

"Berbagai kegiatan tracing juga akan kita lakukan kepada para pendatang yang nanti akan kita cek, jangan sampai nanti justru yang positif mereka melakukan kegiatan yang nantinya terjadi klaster," ujar Dudung.

TNI juga sudah mempersiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran maupun Pademangan jika terjadi lonjakan angka Covid-19 di Ibu Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement