REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester City memastikan gelar liga papan atas Inggris yang ketujuh atau kelima dalam era Liga Primer. Kepastian didapat setelah pesaing terdekat Manchester United tumbang oleh Leicester City 1-2 di Old Trafford, Rabu (12/5) dini hari WIB. Dengan keunggulan 10 poin di tangan City dan tinggal tiga laga tersisa, United mustahil menyalip.
Gelar ini juga menegaskan tangan dingin dan kejeniusan Pep Guardiola. Ini merupakan gelar liga ketiga City dalam empat musim terakhir. Guardiola kini telah memenangkan tiga gelar liga di tiga liga berbeda setelah sebelumnya sukses bersama Barcelona dan Bayern Muenchen.
Berikut ini catatan singkat cara City memenangkan setiap gelar di bawah Guardiola, seperti dikutip Reuters:
Juara musim 2017/2018
Guardiola tiba pada 2016 dan membutuhkan satu musim untuk menyesuaikan diri sebagai manajer City, tanpa trofi untuk pertama kalinya dalam kariernya. Setelah itu, pelatih asal Spanyol itu membawa City bangkit pada musim 2017/2018 dengan tim yang memecahkan rekor.
City menjadi klub pertama yang finis dengan 100 poin, kemenangan terbanyak dalam satu musim (32), kemenangan tandang terbanyak (16) dan mencetak rekor 106 gol, dengan 13 pencetak gol berbeda dan empat pemain menembus dobel digit gol.
Untuk menggarisbawahi dominasi mereka, City juga menang dengan selisih terbesar (19 poin) saat tim urutan kedua Manchester United tersingkir dari perburuan gelar dengan lima pertandingan tersisa.
Juara musim 2018/2019
Ketika rival lama Guardiola, Jose Mourinho, gagal bersinar bersama United dan akhirnya dipecat, rival baru muncul sebagai pesaing, yakni Juergen Klopp di Liverpool. Keduanya pernah berhadapan sebelumnya ketika Bayern Muenchen bertarung melawan Borussia Dortmund di Bundesliga. Namun, Liverpool asuhan Klopp kali ini pesaing yang tangguh dan memberikan perlawanan ketat.
Liverpool hanya kalah satu pertandingan sepanjang musim, sementara City kalah empat kali. Namun, City menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dan memenangkan 14 pertandingan terakhir mereka untuk menahan Liverpool, mengeklaim gelar dengan keunggulan satu poin pada hari terakhir.
Musim 2020/2021
Setelah gelar melayang ke tangan Liverpool pada musim 2019/2020, Guardiola menghabiskan banyak uang untuk memperkuat pertahanan sentralnya. Kehadiran Ruben Dias terbukti vital. Pelatih Spanyol itu tidak melakukan perubahan besar-besaran pada skuadnya selain kehadiran Dias.
Ketika ketajaman Raheem Sterling berkurang dan dengan Sergio Aguero sering cedera, gelandang Ilkay Guendogan dan Phil Foden tampil sebagai penyelamat. Keduanya mencetak gol-gol penting untuk kemenangan City, khususnya pada paruh kedua musim.
City bermain mengejar ketinggalan untuk sebagian besar musim karena sejumlah penundaan akibat Covid-19. Namun, mereka memuncaki liga pada Januari, City sulit dibendung.
Liverpool kehilangan kontrol traksi pada paruh kedua musim, tapi United muncul sebagai penantang terdekat. Namun, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer terlambat panas dan kerap kehilangan poin penting pada saat krusial, yang membuat City menutup gelar dengan tiga pertandingan tersisa.