REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program beasiswa gelar dan nongelar yang diperuntukkan bagi sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi vokasi dan profesi. "Transformasi pendidikan tinggi terdiri dari delapan indikator kinerja utama (IKU)," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam, dalam peluncuran program yang dipantau di Jakarta, Selasa (11/5).
Terdapat delapan IKU, yakni lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, program studi berstandar internasional, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia dan hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan mendapat rekognisi internasional.
Selain itu terdapat empat arah kebijakan dan strategi Ditjen Dikti, yakni meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan melalui kualifikasi, karier dan kompetensiserta menguatkan sistem tata kelola Ditjen Dikti.
"Penguatan mutu dan inovasi perguruan tinggi tidak bisa lepas dari mutu dosen dan tenaga kependidikannya. Inilah kita kuatkan dosen agar dapat menjadi dosen yang merdeka," ujar dia.