Rabu 12 May 2021 12:28 WIB

Australia Lacak Sumber Kasus Infeksi Baru Covid-19

Victoria, Australia mencatat kasus pertama Covid-19 setelah lebih dari dua bulan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pihak berwenang Negara Bagian Victoria, Australia memperingatkan beberapa hari ke depan menjadi masa yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.
Foto: James Ross/AAP Image via AP
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pihak berwenang Negara Bagian Victoria, Australia memperingatkan beberapa hari ke depan menjadi masa yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Pihak berwenang Negara Bagian Victoria, Australia memperingatkan beberapa hari ke depan menjadi masa yang sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona. Pernyataan itu disampaikan setelah seorang pria berusia 30 tahunan positif Covid-19.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu menjadi kasus pertama di negara bagian paling padat kedua di Australia setelah lebih dari dua bulan. Pihak berwenang kesehatan setempat mengatakan tampaknya orang itu terinfeksi saat sedang menjalani karantina selama 14 hari di Negara Bagian South Australia.

Baca Juga

"Sejauh ini kami hanya memiliki satu kasus positif tapi besok atau lusa akan kritis," kata Menteri Kesehatan Victoria Martin Foley, Selasa (12/5).

Pada wartawan di Melbourne, Foley juga mengkonfirmasi tidak ada kasus lain dalam 24 jam terakhir. Lebih dari 100 orang penumpang maskapai Jestar yang bersama pria itu dalam penerbangan dari Adelaide ke Melbourne pada 4 Mei lalu sudan menjalani tes dan karantina mandiri.

Sekitar 35 orang yang menginap di hotel yang sama dengan pria tersebut selama karantina mandiri juga diminta segera menjalani tes dan isolasi mandiri. Sebagian besar adalah orang-orang yang melakukan perjalanan antar negara bagian.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement