Rabu 12 May 2021 13:28 WIB

Jadi Anak Usaha, EMI Perkuat Pengelolaan EBT PLN

EMI merupakan perusahan yang berpengalaman di bidang EBT.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2021 menyatakan pengalihan seluruh saham Seri B Negara pada PT Energi Management Indonesia (Persero) atau EMI ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Foto: PLN
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2021 menyatakan pengalihan seluruh saham Seri B Negara pada PT Energi Management Indonesia (Persero) atau EMI ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2021 menyatakan pengalihan seluruh saham Seri B Negara pada PT Energi Management Indonesia (Persero) atau EMI ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. PLN optimistis pengalihan saham ini akan meningkatkan kapasitas usaha perseroan.

Bergabungnya EMI dalam anak usaha PLN ini merupakan tindak lanjut inisiatif strategis BUMN membentuk klaster di bidang energi guna memperbaiki kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan. “Masuknya EMI menjadi bagian PLN ini akan mengakselerasi program tranformasi yang sudah berjalan. Hal ini akan memperkaya portofolio PLN sebagai perusahaan energi yang berwawasan lingkungan,” jelas Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, Rabu (12/5).

Di satu sisi, salah satu langkah strategis PLN dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) adalah dengan menjalankan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia dan Konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke Pembangkit EBT. Di sisi lain, EMI merupakan perusahan yang berpengalaman di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 

“Kami optimistis dengan portofolio EMI dalam pengelolaan biomassa dan konservasi energy akan mendukung pengembangan EBT yang dilakukan dalam program transformasi Green,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement