REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Jelang perayaan Idul Fitri 1442 H yang jatuh pada Kamis (13/5) besok, situasi di Jalur Gaza, Palestina bergema riuh. Bukan suara-suara kegembiraan yang meramaikan wilayah itu, melainkan suara ledakan dari senjata pertempuran antara Israel dan Hamas.
Sejak Senin (10/5) malam, sebanyak 26 warga Palestina, termasuk di antaranya adalah sembilan anak-anak dan seorang perempuan meninggal akibat serangan udara Israel di jalur Gaza. Ketegangan terjadi menyusul aksi protes di Yerusalem Timur atas rencana untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka di wilayah itu.
Situasi semakin memburuk saat pengunjuk rasa dan polisi Israel bentrok di sekitar Masjid Al-Aqsha, di mana pasukan keamanan saat itu juga menyerang jamaah yang sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih. Rekaman video yang beredar pada Selasa (11/5) menunjukkan bagaimana pasukan Israel secara langsung menembakkan gas air mata dan granat kejut.
Hal itu membuat Hamas, faksi politik Palestina di Jalur Gaza memberi peringatan kepada Israel dan mengirim tembakan roket ke Israel. Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangan udara.