REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Harda Internasional Tbk resmi berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk. Hal itu dilakukan lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 7 Mei 2021 lalu.
"Menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk dengan demikian mengubah pasal 1 anggaran dasar perusahaan,” bunyi risalah RUPSLB seperti dikutip Rabu (12/5).
Selain perubahan nama, bank milik pengusaha Chairul Tanjung ini juga mengalami perubahan logo. Rapat juga menyetujui laba bersih perusahaan tahun buku Desember 2020, rencana aksi keuangan selanjutnya, hingga penetapan gaji direksi dan komisaris.
Sebelumnya, Chairul Tanjung mengambil alih Bank Harda lewat PT Mega Corpora pada pertengahan Maret lalu. Menurut laporan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Mega Corpora memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 Maret 2021 untuk membeli 73,71 persen saham Bank Harda.
Keputusan tersebut sekaligus membuat Mega Corpora menjadi pengendali perusahaan dengan kepemilikan 3,08 miliar saham.
"Perubahan pengendalian dalam BBHI melalui pelaksanaan pengambilalihan tersebut dilaksanakan oleh PT Mega Corpora berdasarkan persetujuan dari OJK pengawas perbankan dengan surat keputusan anggota dewan komisioner OJK No. Kep-40/D.03/2021 pada 10 Maret 2021," tulis perusahaan.
Sejalan dengan RUPSLB, berikut adalah jajaran komisaris dan direksi PT Allo Bank Indonesia Tbk.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ronald Waas
Komisaris Independen: Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Komisaris Independen: Ali Gunawan
Dewan Direksi
Direktur: Harry Abbas
Direktur : Arief Tendeas
Direktur: Ari Yanuanto Asah