Rabu 12 May 2021 14:58 WIB

Tim Posko BPH Migas Jalan Darat 5.500 Km Goes to Sumatera.

Goes to Sumatra BPH Migas mengasah sense of belonging dan sense of responsibily

 Goes to Sumatera yang berangkat mulai 4 Mei 2021 dari Jakarta, Palembang, Sorolangun, Kerinci, Bukittinggi, Parapat, Samosir, Meulaboh, Aceh Selatan, Banda Aceh, tanpa terasa memasuki hari kedelapan, telah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer (km).
Foto: BPH Migas
Goes to Sumatera yang berangkat mulai 4 Mei 2021 dari Jakarta, Palembang, Sorolangun, Kerinci, Bukittinggi, Parapat, Samosir, Meulaboh, Aceh Selatan, Banda Aceh, tanpa terasa memasuki hari kedelapan, telah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer (km).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Goes to Sumatera yang berangkat mulai 4 Mei 2021 dari Jakarta, Palembang, Sorolangun, Kerinci, Bukittinggi, Parapat, Samosir, Meulaboh, Aceh Selatan, Banda Aceh, tanpa terasa memasuki hari kedelapan, telah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer (km). Dan kini setelah melewati Biereun, Lhokseumawe, Langsa, dilanjutkan menuju Medan. Diperkirakan pada 15 Mei akan sampai kembali di Jakarta dengan menempuh jarak tak kurang dari 5.500 sampai 6.000 km.

Kepala BPH Migas Dr M Fanshurullah Asa, MT kepada awak media menyampaikan bahwa dirinya bersama tim, untuk sampai di Aceh kali ini, telah menempuh perjalanan darat 2.500 sampai 3.000 km, 72 jam, karena itu jika dihitung pulang pergi nantinya akan mencapai kisaran 6.000 km.  Perjalanan dari tanggal 4 Mei lalu dengan iring-iringan 10 mobil. Ada yang sampai 20 jam nonstop, berangkat jam 07.00dari Palembang, sampai di Kerinci jam 04.00 hari berikutnya, hanya berhenti saat buka puasa dan sholat.

Baca Juga

"Jadi perjalanan kami, untuk menguji mentalitas, untuk memahami Indonesia secara utuh, melewati berbagai suku, agama, kondisi ekonomi dan sosial budaya, untuk meningkatkan penghayatan, internalisasi diri," ujar Fanshurullah Asa Kepala BPH Migas.

photo
Goes to Sumatera yang berangkat mulai 4 Mei 2021 dari Jakarta, Palembang, Sorolangun, Kerinci, Bukittinggi, Parapat, Samosir, Meulaboh, Aceh Selatan, Banda Aceh, tanpa terasa memasuki hari kedelapan, telah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer (km). - (BPH Migas)

Lanjut pria yang akrab disapa Ifan, semoga ini wujud menjemput lailatulqodar di luar masjid. "Sebab, jika lailatulqodar mesti di masjid, lalu siapa yang mesti melayani kebutuhan masyarakat akan BBM seperti yang dilakukan Pertamina? "ujar Ifan sapaan akrab Kepala BPH Migas.

Internalisasi diri tak lain adalah bentuk mengasah sense of belonging dan sense of responsibility, rasa memiliki terhadap pekerjaan yang digeluti sehingga tumbuh tanggung jawab yang tinggi untuk memberikan yang terbaik, serta memiliki kepekaan/respon yang tinggi terhadap perkembangan ataupun permasalahan yang dihadapi sehingga secepatnya mencari dan menemukan solusi tepat waktu dan tepat sasaran. Tentu, dengan tetap menjaga kebersamaan, rasa senasib sepenanggungan, serta menyadari bahwa kerja teamwork adalah prioritas utama.

"Ini sekaligus pemantapan pascapelatihan karyawan BPH Migas oleh Pusdiklatpassus di Batujajar selama dua minggu beberapa waktu lalu," ujar Ifan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement