REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Ratusan warga Palestina di kota-kota pendudukan Tepi Barat, seperti Ramallah, Nablus, al-Bireh, Qalandia, dan kota-kota lainnya turun ke jalan. Mereka menunjukkan solidaritas atas kekerasan polisi Israel terhadap warga Palestina di Kompleks Masjid al-Aqsa.
Pada Rabu (12/5), Middle East Monitor melaporkan pasukan Israel menindak keras pertemuan yang digelar di Pos Pemeriksaan Qalandia. Sementara, Otoritas Palestina (PA) membatalkan pertemuan yang digelar di Ramallah.
Warga Arab di Israel juga turun ke jalan di kota-kota permukiman Arab, seperti Haifa, al-Ramla, dan Lod. Ekstremis Yahudi yang tinggal di pemukiman ilegal menyerang pengunjuk rasa. Seorang pengunjuk rasa Palestina di Lod tewas dalam serangan warga Israel tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan militer Israel terus membombardir Jalur Gaza yang dikepung. Mereka menyerang sejumlah wilayah setelah Hamas melepaskan tembakan dari Gaza.
Penyerangan itu menjadi serangan udara paling intens di Gaza sejak 2014. Pihak berwenang kesehatan di Gaza mengatakan, setidaknya 36 orang Palestina, termasuk 10 anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin (10/5) malam lalu.
Serangan tersebut digelar setelah Hamas menyerang daerah pinggir pantai Israel dengan roket. Pada Rabu (12/5), Aljazirah melaporkan sekitar 250 orang terluka dalam serangan roket tersebut. Lima orang Israel juga tewas dalam pertempuran ini.