Rabu 12 May 2021 16:52 WIB

Budidaya Laut Natuna Jadi Idola Ekspor saat Pandemi

Selain udang, ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Udang (ilustrasi). Selain udang, ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Udang (ilustrasi). Selain udang, ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih menyelimuti kita semua, dan banyak sektor pembangunan yang terkena imbasnya akibat wabah ini. Kendati demikian sektor perikanan nasional tercatat memberikan tren positif. Pasalnya, sektor perikanan selain digadang-gadang untuk ketahanan pangan domestik, juga penyumbang devisa negara karena sektor perikanan tetap dapat melakukan ekspor sebagai perwujudan pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengatakan komoditas udang memang masih menjadi primadona ekspor, namun selain udang, komoditas budidaya laut seperti ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor. Karena permintaan pasar global yang tinggi. 

"Meski pandemi, ekspor perikanan nasional masih jalan terus. Selain udang, ikan kerapu juga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor kita. Seperti ikan kerapu hasil budidaya Kabupaten Natuna yang terus berjalan meskipun pandemi," ujar Slamet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/5). 

Hal ini, ucap Slamet, sesuai dengan apa yang telah disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bahwa ikan kerapu merupakan salah satu komoditas hasil perikanan budidaya laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar regional maupun internasional. 

"Budidaya ikan kerapu akan terus kita dorong potensinya. Karena selain keunggulannya yang menguntungkan, juga sejalan dengan visi KKP dalam membangun kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan," tambah Slamet.  

Oleh karenanya, sambung Slamet, KKP terus mendorong agar selama masa pandemi, semakin banyak perusahaan yang melakukan ekspor ikan kerapu karena kerapu merupakan salah satu komoditas andalan untuk ekspor kelautan dan perikanan nasional. Slamet menilai hal ini merupakan peluang emas karena dengan ekspor yang terus meningkat dipastikan akan menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir, dan geliat ekonomi masyarakat pada umumnya. Terlebih saat ini market demand untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat. 

"Mari kita bersama-sama saling koordinasi dan bersinergi dalam mengembangkan budidaya laut agar aktivitas ekspor ikan kerapu bisa terus berjalan dengan lancar," ungkap Slamet.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement