REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi CFA menilai investasi Telkomsel ke Gojek akan mampu meningkatkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) selaku induk usaha. Menurut Kartika, harga saham Telkom saat ini belum merefleksikan investasinya di Gojek.
Jika sudah merefleksikan investasinya di Gojek, maka harga saham TLKM bisa dua kali lipat. "Saya optimis harga saham Telkom setelah Gojek IPO kelak akan dua kali dari harga sekarang. Harga saham Telkom akan terus tumbuh ketika Telkom dan Telkomsel terus investasi di perusahaan digital," ujar Kartika melalui keterangan di Jakarta, Selasa (11/5).
Kartika menilai, investasi yang dilakukan oleh Telkomsel di Gojek sudah sangat tepat. Selain Telkomsel melakukan diversifikasi investasinya yang selama ini hanya di pembangunan konektivitas, maka dengan investasi di Gojek, perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu telah masuk ke ekonomi digital.
Jika Telkomsel tidak investasi di Gojek, lanjut Kartika, maka pertumbuhan pendapatan perseroan relaif dapat terukur, sebab pertumbuhan industri telekomunikasi baik itu di domestik maupun di internasional cenderung datar. Menurut dia, saat ini perusahaan yang mengalami pertumbuhan adalah perusahaan new economic yang berkecimpung di industri digital.
Apalagi nanti jika rencana merger Gojek dan Tokopedia terwujud. Maka valuasi dari perusahaan teknologi tersebut akan semakin meningkat.
Dari perhitungan valuasi Gojek dan Tokopedia yang saat ini dimiliki oleh Kartika, masing masing perusahaan memiliki valuasi 10 juta dolar AS. Jika Gojek dan Tokopedia berhasil merger dan tercatat di bursa, maka valuasinya bisa mencapai 40 juta dolar AS.
"Ini artinya Telkomsel sangat beruntung untuk masuk ke Gojek sebelum IPO. Jika valuasi IPO Gojek nanti double, maka keuntungan yang didapat dari investasi Telkomsel di Gojek akan double," ujar Kartika.
Jika investasi Telkomsel 450 juta dolar AS atau setara dengan Rp 6,3 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar AS), maka dalam perhitungan Kartika, ketika Gojek IPO maka investasi yang ditanamkan di PT Karya Anak Bangsa akan tumbuh menjadi Rp12,6 triliun. "Memang investasi di perusahaan digital akan tumbuh lebih besar dari perusahaan konvensional," kata Kartika.
Jika Telkomsel mendapatkan keuntungan, maka ujung-ujungnya pemegang saham Telkom yang akan diuntungkan, termasuk negara yang memiliki saham Telkom. Baru-baru ini Telkomsel kembali menggelontorkan investasi sebesar 300 juta dolar AS ke Gojek. Investasi itu merupakan yang kedua setelah pada akhir tahun lalu Telkomsel sudah menempatkan investasinya di Gojek sebesar 150 juta dolar AS.