REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara Israel pada Rabu (12/5) melancarkan puluhan serangan udara baru ke situs badan keamanan dan daerah permukiman sipil di Jalur Gaza.
Serangan udara, yang paling kejam sejak dimulainya kekerasan Israel, menargetkan beberapa daerah di utara Jalur Gaza dan kota-kota selatan Rafah dan Khan Younis.
Menurut wartawan Anadolu Agency, serangan itu juga menargetkan Burj Al-Sousi, sebuah menara hunian sipil di seberang markas badan pengungsi PBB UNRWA di tengah Jalur Gaza.
"Pesawat penjajah Israel melancarkan serangan berturut-turut yang mengakibatkan kehancuran semua gedung markas polisi di Kota Gaza," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dipimpin Hamas dalam sebuah pernyataan singkat.
Dia mengatakan dua situs milik kelompok perlawanan di sebelah barat Kota Gaza juga diserang.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra memperingatkan bahwa penyerangan yang disengaja terhadap lingkungan permukiman sipil membuat panik lebih dari setengah populasi Gaza, termasuk anak-anak dan wanita.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan di Twitter bahwa lebih dari 1.050 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam 38 jam terakhir, dan menambahkan bahwa sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Setidaknya 43 warga Palestina tewas dan 296 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Lima warga Israel juga tewas dan 45 lainnya terluka dalam tembakan roket Palestina.
Ketegangan meningkat sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.