REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rabithah Alawiyah menyampaikan pernyataan sikap terkait serangan zionis Israel di Yerusalem kepada warga Palestina.
Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah Habib Zein Bin Umar Smith mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan zionis Israel saat umat Islam sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadhan di kompleks Masjid Al Aqsa.
"Tindakan tersebut melanggar prinsip kemanusiaan dan toleransi. Tindakan menguasai tempat suci umat Islam di bulan Ramadhan tersebut memancing kemarahan umat, lalu dijadikan justifikasi bahwa umat Islam yang menimbulkan kekacauan," tutur dia dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (12/5).
Habib Zein juga menyesalkan sikap sejumlah negara, terutama negara Barat yang selalu mengampanyekan HAM. Namun semua bungkam atas tindakan Israel karena kepentingan politik.
Dia menyerukan negara-negara Islam untuk menyamakan langkah dan menekan komunitas internasional untuk mengambil tindakan secepatnya. Hal ini sebagai upaya guna memberhentikan kekerasan dan pencaplokan Masjid Al Aqsa maupun serangan di Gaza.
Rabithah Alawiyah mendukung penuh dan mengapresiasi sikap tegas pemerintah Indonesia yang menyatakan dukungan penuh Indonesia pada rakyat Palestina. "Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia punya peran moral besar sebagai motor untuk menekan dunia dalam melawan tindakan semena-mena Israel di Al Aqsa dan Gaza," katanya.
Habib Zein juga menyerukan umat Islam untuk berdoa dan membaca Qunut Nazilah sebagai wujud ikhtiar moral dalam membantu nasib saudara seiman maupun sekemanusiaan di Palestina. Seraya pula memohon ampun terhadap dosa-dosa yang diperbuat, agar Allah tidak menurunkan musibah yang lebih besar.
"Pernyataan ini dibuat sebagai wujud sikap moral organisasi Rabithah Alawiyah sebagai komunitas Muslim serta komunitas yang menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan," ucapnya