REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menerjunkan sebanyak 1.024 personel gabungan untuk mengamankan dan mencegah terjadinya kerumunan saat malam takbiran Idul Fitri 1442 H. Para personel itu akan disiagakan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Terdapat 1.024 personel yang terbagi di 20 titik pengamanan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/5).
Fadil menjelaskan ada dua mekanisme pengamanan yang akan dilakukan. Pertama, jelas dia, personel TNI-Polri akan melakukan pola pengamanan filterisasi terhadap kendaraan yang melintas mulai pukul 18.00-22.00 WIB.
"Dimana apabila kita menemukan kendaraan yang hendak melaksanakan takbir keliling diberikan pengarahan, diberikan edukasi, dan diarahkan untuk kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
"Penuh sikap persuasif dan sikap humanis. Tidak boleh tindakan-tindakan yang dapat melukai perasaan masyarakat," tambah Fadil.
Strategi kedua, sambung Fadil, pihaknya akan menerapkan konsep crow free night. Hal ini mulai dilaksanakan pukul 22.00 WIB.
"Semua yang tidak ada kepentingan di jalan dan tidak dapat menunjukan alasan yang tepat dan dapat timbulkan kerumunan, maka langsung dintindak untuk kembali ke rumah masing-masing," jelas dia.
Lebih lanjut Fadil menuturkan, keesokan harinya Polda Metro Jaya juga akan melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan salat Idul Fitri atau Id. Pengamanan itu dilaksanakan di 2.922 masjid dan 16 lapangan yang melibatkan 11.281 personel gabungan TNI-Polri.
"Semua ini bertujuan untuk menjaga kita untuk merayakan hari raya Idul Fitri, namun tetap sehat walafiat," tutur dia.