Rabu 12 May 2021 21:00 WIB

Ketum Muhammadiyah: Idul Fitri Momentum Silaturahim Bangsa

Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menilai Idul Fitri momentum persatuan

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menilai Idul Fitri momentum persatuan.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menilai Idul Fitri momentum persatuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berharap momentum Idul Fitri 1442 H ini dapat meningkatkan tali silturahim, baik dengan sesama kaum Muslimin, maupun dengan seluruh keluarga besar bangsa.

Dia berharap momentum ini dapat mengikat ukhuwah dan persatuan nasional yang lebih baik dilandasi rasa persaudaraan yang autentik. "Dengan Idul Fitri kami berharap kita juga dapat mengembangkan nilai-nilai luhur keagamaan yang membawa kebaikan perdaiaman, toleransi dan kemajuan peradaban hidup masyarakat dan bangsa Indonesia." ujar Prof Haedar, Rabu (12/5).

Baca Juga

Prof Haedar mengatakan, Idul Fitri merupakan momentum ruhaniah untuk pencerahan diri yang dilandasi oleh nilai-nilai ilahi dalam wujud iman dan takwa serta menebar ihsan, kebajikan yang melampaui bagi seluruh umat manusia. 

"Saya Ketua Umum PP Muhamadiyah menyampaikan taqobbalalhu minna waminkum, mohon maaf lahir bathin, semoga Allah SWT melimpahkan berkah rahmat dan karunianya, sehingga kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia senantiasa rukun, hidup bersatu dan memiliki kebersamaan untuk menebar kasih sayang perdamaian dan kemajuan bagi peradaban bangsa yang lebih baik." tuturnya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصٰرٰى نَحْنُ اَبْنٰۤؤُ اللّٰهِ وَاَحِبَّاۤؤُهٗ ۗ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوْبِكُمْ ۗ بَلْ اَنْتُمْ بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖوَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ
Orang Yahudi dan Nasrani berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah, “Mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu? Tidak, kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia kehendaki. Dan milik Allah seluruh kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan kepada-Nya semua akan kembali.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement