REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim produksi Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA Movie) punya alasan khusus menghadirkan film pada libur Lebaran. Sinema keluarga tersebut tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis, 13 Mei 2021, bertepatan dengan Idul Fitri.
Produser Imran Hasibuan menyampaikan dua alasan kuat. Pertama, TETA Movie adalah film tentang keluarga yang cocok ditayangkan dalam suasana Lebaran. Kedua, film hendak berkontribusi membantu mendongkrak gairah industri perfilman.
Imran menyadari kondisi perfilman sedang menurun selama pandemi. Akibatnya, banyak produser dan rumah produksi ragu menayangkan film di bioskop. Film besutan rumah produksi Alimi Pictures itu hendak mencoba untuk menarik penonton.
Menurut Imran, respons jaringan bioskop sangat bagus. Film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah disebutnya akan tayang di jaringan bioskop XXI, CGV, Cinépolis, dan lainnya dengan total 255 layar bioskop seluruh Indonesia.
Bersama jaringan bioskop, Imran berharap bisa saling mendukung guna menarik penonton saat momen Lebaran. Terlebih, ada larangan mudik sehingga diharapkan penonton lebih banyak kembali ke bioskop.
"Target kami tidak muluk-muluk di masa pandemi, 300 ribu penonton sudah bagus sekali. Target awal dulu (sebelum pandemi) canangkan sejuta penonton," kata Imran kepada Republika.co.id, Rabu (12/5).
Dia senang dengan inisiatif penggemar yang menyelenggarakan kegiatan nonton bareng (nobar) di sejumlah kota. Informasi yang didapat Imran, beberapa lokasinya termasuk di Jakarta, Surabaya, Gresik, menyusul Yogyakarta, Medan, Bandung, dan kota-kota lainnya.
Imran menilai standar protokol kesehatan di bioskop sudah baik sehingga kegiatan menonton di layar lebar bisa tetap aman. Hal itu juga sudah ditegaskan dan direspons oleh Menparekraf RI Sandiaga Uno supaya perfilman Indonesia bisa kembali pulih.
Sebagai sebuah film keluarga, Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah disebut Imran sangat layak disimak oleh penonton keluarga. Sebagian orang bisa bernostalgia karena film dibintangi oleh para pemain sinetron era 1990-an "Keluarga Cemara" dengan latar kekinian.
"Ini sebuah film keluarga, ceritanya khas tentang keluarga Indonesia, dengan persoalannya, dengan pemecahan masalahnya. Saya kira menarik untuk 'becermin' di saat Lebaran, menonton film keluarga yang khas Indonesia," tutur Imran.