REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta, Yohan Samudra, merekomendasikan untuk tidak menyantap seluruh hidangan Lebaran dalam sekali waktu. Melainkan, harus pilih dulu beberapa yang Anda inginkan agar tak mengganggu kesehatan Anda.
Di Indonesia, biasanya para Muslim menyajikan berbagai hidangan khas Lebaran sebagai lauk ketupat seperti gulai daging atau nangka, opor ayam, rendang, sambal goreng ati, kerupuk dan sebagainya. Seringkali, sebagian orang kalap ingin menyantapnya sekaligus karena tersedia di atas meja. Namun, bila Anda ingat pada kesehatan terutama di era pandemi COVID-19 saat ini, maka tahan keinginan Anda melahap semuanya sekaligus.
"Supaya lebih sehat, jangan lagi menyantap seluruh hidangan Lebaran sekali duduk dalam waktu yang bersamaan, sudah harus bisa memilih beberapa hidangan saja yang paling diinginkan," kata dokter yang berpraktik di Primaya Hospital Tangerang itu melalui pesan elektroniknya, dikutip Rabu (12/5).
Yohan mengatakan, untuk hidangan bersantan semisal gulai sebaiknya kurangi porsi kuah santannya, karena merupakan sumber lemak jenuh yang juga tinggi kalori. Apabila biasanya Anda mengambil kuah bersendok-sendok, kali ini takaran saja beberapa sendok lebih sedikit.
Kemudian, agar makanan lebih sehat, Anda bisa mengganti santan dengan susu atau krimer sesuai selera Anda. Terkait menu sehat saat Lebaran, Yohan mengingatkan Anda tetap mengikuti pola makan gizi seimbang, dengan komposisi karbohidrat 50-55 persen, protein 15-20 persen dan lemak 30-35 persen.
"Jangan lupa untuk menyertakan sayuran setiap kali makan utama dan buah-buahan sebagai cemilan selain kue kering lebaran," kata dia.
Apabila biasanya hidangan dan kue lebaran berlebih setiap tahunnya, maka tahun ini Anda sebaiknya mengurangi jumlah dan porsinya. Dengan demikian tidak perlu khawatir mubazir, sekaligus memastikan berat badan tetap terjaga.