Kamis 13 May 2021 04:07 WIB

Pedagang Anyaman Ketupat di Sukabumi Marak

Ketupat memang masih jadi menu utama di hari raya Idul Fitri.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pedagang anyaman ketupat marak berjualan di Kota Sukabumi, Rabu
Foto: istimewa
Pedagang anyaman ketupat marak berjualan di Kota Sukabumi, Rabu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pedagang anyaman ketupat di Kota Sukabumi makin marak sehari sebelum hari raya Idul Fitri. Mereka menjajakan anyaman ketupatnya di berbagai titik keramaian di Kota Sukabumi.

Misalnya di kawasan Pasar Pasundan Sukabumi Jawa Barat. '' Alhamdulillah sudah dua hari berjualan dan banyak yang membeli,'' ujar Salah satu pedagang anyaman ketupat Ibnu (30 tahun), Rabu (12/5).

Untuk berdagang anyaman ketupat, Ibnu mengaku telah mengumpulkan modal untuk membeli berikat-ikat daun janur. Satu helai daun janur dihargai Rp 300.

Pedagang anyaman ketupat lainnya Sari (45) mengaku penjualan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena dampak Pandemi Covid-19 ini. '' Keadaan pandemi mempengaruhi penjualan tapi semoga tidak terlalu besar pengaruhnya,'' ujar dia.

Di sisi lain, warga Cikole, Kota Sukabumi Dadan (32) mengatakan, satu hari jelang lebaran warga sangat membutuhkan anyaman ketupat. '' Kami biasanya membuat senditi ketupat dan butuh anyaman ketupat,'' ujar dia.

Salah seorang pembeli warga Tipar Kecamatan Citamiang, Ela Nurlaila (45) mengatakan, ia memang membeli anyaman ketupat setiap satu hari jelang lebaran. '' Beruntung masih ada yamg jualan,'' kata dia.

Menurut Ela, membuat ketupat sendiri sudah menjadi tradisii keluarga. Sebab bisa membuat ketupat dengan rasa yang diinginkan.

Warga lainnya, Dila (25) mengatakan warga memang membutuhkan anyaman ketupat. Hal ini karena ketupat menjadi menu utama dalam makanan lebaran. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, ketupat memang masih jadi menu utama di hari raya Idul Fitri. Sehingga anyaman ketupat memang masih jadi kebutuhan warga.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement