Kamis 13 May 2021 00:33 WIB

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Solsel Dihentikan

Pencarian dihentikan setelah korban terakhir longsor ditemukan pada Selasa malam.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Warga mencari pekerja tambang emas yang masih tertimbun di kawasan hutan Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (11/5/2021). Sebanyak delapan orang pekerja tambang emas meninggal dunia dan sembilan luka-luka akibat terjadinya longsor di kawasan tambang ilegal tersebut.
Foto: Muhammad Arif Pribadi/ANTARA
Warga mencari pekerja tambang emas yang masih tertimbun di kawasan hutan Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (11/5/2021). Sebanyak delapan orang pekerja tambang emas meninggal dunia dan sembilan luka-luka akibat terjadinya longsor di kawasan tambang ilegal tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok  Selatan Richi Amran mengatakan pihaknya sudah menghentikan pencarian dan evakuasi terhadap korban bencana tanah longsor di kawasan tambang ilegal. Pencarian dihentikan setelah BPBD dan tim gabungan menemukan korban terakhir pada Selasa (11/5) malam WIB kemarin.

“Operasi pencarian korban longsor sudah kami tutup jam 11 malam kemarin dengan ditemukannya korban terakhir,” kata Richi, Rabu (12/5).

Baca Juga

Tambang emas ilegal yang menjadi lokasi kejadian longsor awal pekan ini berada di daerah Timbahan, Jorong Kapalo Koto, Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari. Total ada 17 korban. 8 orang meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka.

Seluruh korban kata Richi sudah dievakuasi dari lokasi. Korban luka-luka sudah ditangani di rumah sakit dan puskesmas. Bahkan sudah ada korban selamat yang kembali ke rumah masing-masing.

Korban terakhir yang ditemukan tim lanjut Richi adalah Siman. Jezanah Siman kemarin kata dia ditemukan di balik longsoran batu besar di kedalaman lebih kurang 10 meter.

Saat ini menurut Richi sudah tidak ada lagi aktivitas dan penghuni di lokasi kejadian. Ia berharap kejadian nahas serupa tidak lagi terulang.

“Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini,” ujar Richi.

Bencana tanah longsor di Solsel ini mendapat perhatian dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mensos hari ini berkunjung ke Solsel dan menyerahkan bantuan. Masing-masing keluarga korban meninggal dunia disantuni Rp 15 juta. Sedangkan korban luka masing-masing mendapat Rp 5 juta.

"Ini adalah tugas saya. setiap bencana selalu menggugah saya. Saya jelaskan kepada Pemda pak gubernur pak bupati supaya tidak ada lagi jatuh korban karena mencari nafkah," kata Risma di Solok Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement