REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali tidak mengadakan gelar griya atau open house Lebaran. Kebijakan ini diambil karena pandemi Covid-19 belum usai dan risiko penularan masih nyata di tengah masyarakat.
"Pada momen Lebaran tahun ini, Presiden dan keluarga juga tidak menggelar gelar griya (open house) demi mencegah penyebaran Covid-19," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangannya, Kamis (13/5). Pemerintah sendiri masih gencar mengampanyekan protokol kesehatan 3M, salah satunya adalah menjaga jarak demi mencegah kerumunan.
Pada tahun-tahun sebelum pandemi, acara gelar griya selalu rutin diadakan Jokowi. Biasanya open house diadakan di Istana Negara di Jakarta. Masyarakat umum diizinkan untuk masuk ke dalam istana dan bersalaman dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Momentum open house presiden ini pun biasanya dimanfaatkan ribuan warga agar bisa menyapa langsung orang nomor satu di negeri ini. Antrean warga biasanya sudah mengular sejak pukul 07.00 pagi Hari Lebaran di kawasan Monas, seberang Istana Merdeka.
Sementara hari ini, Jokowi menjalankan ibadah salat Idul Fitri di Istana Kepresidenan Bogor. Bersama dengan Jokowi, Ibu Negara Iriana dan sejumlah perangkat yang melekat ikut melakukan jamaah salat id. Salat id digelar di halaman depan Gedung Induk Istana Bogor. Ini berbeda dengan tahun lalu, saat presiden beserta ibu negara dan putranya, Kaesang Pangarep, menunaikan salat Id di halaman Wisma Bayurini.
Dalam pesan video yang dirilis pihak istana pada Rabu (12/5) malam, Jokowi juga sempat mengingatkan masyarakat agar bersabar dan menahan diri. Masyarakat diminta untuk tidak bersilaturahim secara langsung dan tatap muka dengan keluarga karena berisiko menularkan Covid-19.
"Memang hal itu sangatlah berat tetapi kita tidak punya pilihan, kita harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan kita semua, ya, kita semua, agar segera mungkin kita dapat terbebas dari pandemi," kata Jokowi.