REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Umat Muslim di Yerusalem merayakan akhir bulan suci Ramadhan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. Hal tersebut juga terjadi saat Muslim setempat melakukan ibadah sholat Idulfitri di luar masjid al-Aqsa dengan berbagai keterbatasan.
Dikutip dari Sputnik pada Kamis (13/5), jamaah Muslim berkumpul di luar masjid al-Aqsa untuk melaksanakan sholat Idulfitri. Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan membatalkan perayaan Idulfitri karena ketegangan yang masih berlangsung. Khususnya, ketika puluhan warga Palestina gugur dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Serangan Israel kembali terjadi sebagai tanggapan atas rentetan roket yang ditembakkan dari daerah Gaza. Sejak itu, kedua belah pihak saling baku tembak yang mengakibatkan korban di kedua belah pihak.
The Week melaporkan militer Israel baru saja merilis laporan terkini dalam operasi kompleks yang menargetkan militan Hamas melalui serangan udara di Gaza dan Khan Younis. Dalam pernyataannya, mereka mengeklaim serangan itu tepat sasaran dan mengenai bagian penting dari kelompok Hamas yang dekat dengan kepala sayap militer kelompok tersebut.
Hingga kini, Hamas masih belum memberikan komentar. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel berencana menggunakan tangan besi jika diperlukan untuk menghentikan protes yang meluas oleh warga Arab yang mengakibatkan cedera, penangkapan, dan kerusakan properti.