Kamis 13 May 2021 10:50 WIB

Tim BPH Migas Susuri Jalanan Sumatera, Uji Mental Pegawai

Tim akan sampai kembali di Jakarta dengan menempuh jarak tak kurang dari 5.500 km.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menyampaikan untuk sampai di Aceh, tim telah menempuh perjalanan darat 2.500 sampai dengan 3.000 km.
Foto: Istimewa
Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menyampaikan untuk sampai di Aceh, tim telah menempuh perjalanan darat 2.500 sampai dengan 3.000 km.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim posko Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) melakukan ekspedisi menyusuri Pulau Sumatera melalui jalur darat. Ini dilakukan dalam rangka menguji mentalitas pegawai sekaligus mengecek kondisi hilir migas di Sumatera.

Ekspedisi bertajuk Goes to Sumatera ini dimulai pada 4 Mei 2021 dari Jakarta menuju Palembang, Sorolangun, Kerinci, Bukittinggi, Parapat, Samosir, Meulaboh, Aceh Selatan, dan Banda Aceh. Di hari ke-8, tim tersebut telah menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer (km).

Kini setelah melewati Biereun, Lhokseumawe, dan Langsa, tim posko BPH Migas melanjutkan perjalanan menuju Medan. Diperkirakan pada 15 Mei 2021 nanti, tim akan sampai kembali di Jakarta dengan menempuh jarak tak kurang dari 5.500 sampai dengan 6.000 km.

Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa menyampaikan untuk sampai di Aceh, tim telah menempuh perjalanan darat 2.500 sampai dengan 3.000 km atau sekitar 72 jam. Oleh karena itu jika dihitung pulang pergi nantinya akan mencapai kisaran 6.000 km.

Ifan, sapaan akrabnya, mengatakan perjalanan dari tanggal 4 Mei lalu dilakukan dengan iring-iringan 10 mobil.

"Ada yang sampai 20 jam nonstop, berangkat jam 7 pagi dari Palembang, sampai di Kerinci jam 4 pagi berikutnya, dan hanya berhenti saat buka puasa dan sholat," kata Ifan, Rabu (12/5).

Ia mengatakan dengan adanya internalisasi diri akan mengasah sense of belonging dan sense of responsibility, serta rasa memiliki terhadap pekerjaan sehingga menumbuhkan tanggung jawab. Selain itu juga memiliki kepekaan atau respons yang tinggi terhadap perkembangan ataupun permasalahan yang dihadapi.

"Sehingga secepatnya mencari dan menemukan solusi tepat waktu dan tepat sasaran. Tentu, dengan tetap menjaga kebersamaan, rasa senasib sepenanggungan, serta menyadari bahwa kerja teamwork adalah prioritas utama," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement