Kamis 13 May 2021 12:31 WIB

TPU Khusus Covid-19 di Cikadut Dipadati Peziarah

Masih ada janazah yang dikubur dengan protokol Covid-19 hingga malam jelang Lebaran.

Kepadatan warga yang akan melakukan ziarah kubur menjelang Ramadhan 1442 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, Ahad (11/4). (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kepadatan warga yang akan melakukan ziarah kubur menjelang Ramadhan 1442 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, Ahad (11/4). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ratusan peziarah pada Hari Raya Idul Fitri 1442 dari berbagai wilayah mulai mendatangi pemakaman khusus jenazah terpapar Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/5). Salah seorang peziarah, Rahman (35) mengaku ada salah satu keluarganya yang meninggal dunia terpapar Covid-19.

Meski begitu, ia bersyukur masih bisa melakukan ziarah pada Lebaran tahun ini. "Alhamdulillah saya bisa berziarah, tentunya saya juga menerapkan protokol kesehatan, mudah-mudahan COVID-19 cepat berlalu," kata Rahman saat ditemui di lokasi, Kamis (13/5).

Saat ini, beberapa makam di TPU Cikadut ada yang digali untuk dipindahkan ke tempat lainnya. Meski begitu, Rahman mengaku takkan memindahkan makam anggota keluarga itu. "Insya Allah makam nggak akan dipindahkan, jadi di sini saja," kata dia.

Sementara itu, petugas TPU Cikadut Diki mengatakan hingga malam Idul Fitri, masih ada beberapa jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19. Bahkan, kata dia, ada beberapa petugas penggali kubur yang tidak sempat mengikuti salat Idul Fitri karena harus menyelesaikan proses pemakaman.

"Itu memang mau nggak mau harus memakamkan, total pada malam tadi ada dua jenazah yang dimakamkan," kata Diki.

Adapun pada Hari Raya Idul Fitri ini peziarah yang berkunjung memang cukup banyak, berbeda dari waktu-waktu sebelumnya. Meski begitu, ia memastikan terus mengimbau peziarah yang datang agar menerapkan protokol kesehatan Covid-19. "Kalau awal-awal Ramadhan itu ada peziarah, tapi pas tengah-tengah sepi, lalu sekarang mulai banyak lagi," kata Diki.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement