Kamis 13 May 2021 14:58 WIB

Melepas Rindu Berkumpul dengan Video Call Idul Fitri

Setidaknya masih bisa bercengkerama dengan anak, cucu lewat video call.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melakukan silaturahim secara virtual menggunakan layanan video call di telepon pintar (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Andika Wahyu Widyantoro
Warga melakukan silaturahim secara virtual menggunakan layanan video call di telepon pintar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Leni (60) tahun langsung mengambil Smartphonenya yang dicas sejak pagi begitu ia kembali dari shalat Idul Fitri di Lapangan Bungo Setangkai, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Ia langsung melakukan kontak video call secara berkelompok dengan dua anaknya di perantauan.

Warga Kampung Panjang, Sungayang ini punya empat orang anak. Dua anaknya masing-masing merantau di Depok, Jawa Barat dan di Semarang, Jawa Tengah. Sebelum ada pembatasan mudik oleh pemerintah, Leni sudah berharap kedua anaknya itu pulang kampung ke Sumbar karena pada momen lebaran tahun lalu juga tidak bisa berkumpul bersama anak dan cucu.

Baca Juga

"Kalau sekarang video call dulu. Baru siap-siap yang lain. Setidaknya masih bisa bercengkerama dengan anak, cucu dan menantu melalui video call. Lumayan bisa melepas rindu," kata Leni kepada Republika.co.id, Kamis (13/5).

Sama dengan lebaran tahun lalu, Leni kini di rumah merayakan Idul Fitri bersama suami dan dua orang anaknya yang berada di Sumbar. Meski dapat saling bermaafan dengan video call, Leni merasa ada yang kurang. Hati kecilnya sangat ingin semua anggota keluarga bisa berkumpul di rumah. Terlebih masing-masing anaknya di Depok dan Semarang sama-sama punya balita. "Bayangan kita sebelumnya, lebaran kali ini kan bisa kumpul semuanya. Apalagi dua orang cucu. Tapi ternyata mudik masih dilarang," ucap Leni.

Cerita hampir sama juga disebutkan Nofal (27). Warga Batusangkar, Tanah Datar ini sejak pulang dari shalat Ied, sibuk silih berganti komunikasi video call dengan sanak saudaranya di rantau. Nofal menyebut saudara-saudara kerabat dekatnya tersebar di Jakarta, Pekanbaru dan Medan. Karena ramai, ia harus silih berganti video call dengan saudaranya satu persatu. Ada juga yang komunikasi telekonferensi melalui aplikasi Whatsapp.

"Ini dari tadi asik video call saja dari tadi. Ya gimana. Bisanya lebaran ramai. Sekarang sepi saja di rumah," ucap Nofal.

Nofal menyebut hidangan cemilan yang disiapkan orang tuanya di rumah tidak terlalu tersentuh lantaran tidak banyak tamu yang datang dan tidak ada sanak famili di rantau yang mudik. Nofal berharap situasi pandemi ini segera tertangani supaya pada momen hari besar ini, seluruh sanak keluarga dapat berkumpul kembali.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement