REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel terus meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza pada hari perayaan Idul Fitri. Dua warga Gaza dilaporkan gugur akibat serangan Israel pada hari suci umat Islam tersebut.
Maan News malporkan, serangan udara terus-menerus dilakukan militer Israel pada Rabu (13/5) malam hingga Kamis (13/5) pagi. Suara takbir yang dilantunkan dari masjid-masjid bersahutan dengan suara ledakan dan raungan pesawat Israel yang mencari target baru untuk dibom.
Beberapa warga Jalur Gaza dilaporkan masih tetap menghadiri Shalat Idul Fitri di tengah ancaman bom tersebut. Mereka mengabaikan imbauan dari Kementerian Waqaf Palestina agar melakukan ibadah di rumah saja mengingat berbahayanya situasi di Gaza.
Hingga Kamis pagi, jumlah warga Palestina yang gugur telah mencapai 69 orang, sementara 370 warga terluka. Di antara yang gugur, tak sedikit perempuan dan anak-anak.
Terrorists airstrikes earlier today against the Shorouk Tower. #Gaza #WeStandWithPalestine #freepalastine #Hamas #WeStandWithGaza #PalestinianLivesMatter #IsraelTerrorist #PalestineUnderAttack #PalestineBleeding #AlAqsaUnderAtrack #Save_Sheikh_Jarrah pic.twitter.com/BeJycYa5La
— Muhammad Waqas Khan (@AllahuAkbarr313) May 13, 2021
Salah satu lokasi pengeboman pada hari raya adalah kantor pusat bank syariah dan kantor pusat Keamanan Nasional di Khan Yunis. Sementara pada pagi hari, bom-bom dijatuhkan di gedung al-Walid di Kompleks al-Rimal di pusat Kota Gaza.
Menurut Maan News, pesawat-pesawat penjajah Israel menembakkan misil peringatan peringatan sebelum menjatuhkan bom-bom yang menghancurkan gedung. Meski begitu, pada hari Idul Fitri kemarin, dua warga yang merupakan pasangan suami istri berusia 60 tahun gugur akibat pengeboman di Permukiman Sheikh Zayed di bagian utara Jalur Gaza.
Anadolu Agency, mengutip sumber anonim diplomat Palestina, menyatakan, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland telah menyerahkan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas. Namun, berdasarkan sumber dari Palestina, Israel menolak proposal tersebut.
Hamas juga diklaim juga tidak menanggapi proposalnya. Hal itu mengingat adanya penolakan dari Israel.
Juru Bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengatakan, serangan ke Gaza akan berlanjut, sementara Israel menyiapkan sejumlah skenario. Salah satu skenario tersebut adalah serangan darat. "Kami memiliki unit darat pada berbagai tingkatan yang telah bersiap untuk melakukan serangan darat," ujarnya dikutip Times of Israel, Kamis (13/5).
Sedangkan, sayap militer kelompok Hamas, Brigade al-Qassam, mengancam menyerang Tel Aviv jika Israel menargetkan menara dan bangunan sipil di Gaza. "Jika musuh (Israel) tetap bertahan dan mengebom menara sipil, maka Tel Aviv pada waktu yang sama akan mendapat serangan rudal yang lebih parah daripada yang terjadi di Ashkelon," kata juru bicara kelompok itu, Abu Ubaida, dikutip dari Yenisafak.