REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Final Liga Champions 2020/21 antara Manchester City dan Chelsea akan dimainkan di Estadio do Dragao, Porto, Portugal. UEFA terpaksa memindahkan pertandingan dari venue awalnya di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki karena pembatasan perjalanan antara Inggris dan Turki, dilansir dari Marca, Kamis (13/5).
Tak lama setelah kedua finalis diketahui, pemerintah Inggris menempatkan Turki dalam daftar merah negara yang boleh dikunjungi di tengah pandemi Covid-19. Iani berarti para penggemar harus dikarantina selama sepuluh hari setelah mereka kembali ke Inggris.
UEFA, yang telah mengalokasikan 4.000 tiket untuk fan dari masing-masing tim, terpaksa mengganti venue tuan rumah. Pemerintah Inggris dan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengusulkan Stadion Wembley sebagai alternatif.
Namun, pemerintah Inggris tidak mengizinkan pengecualian khusus untuk aturan karantina bagi jurnalis, sponsor, dan peserta lain dari luar negeri. Orang luar yang datang harus menjalani karantina jika masuk dalam negara.
Portugal memberikan pengecualian soal ini ini. Di Inggris, Portugal juga berada dalam daftar hijau, sehingga karantina tidak diperlukan saat kembali dari negara asal Cristiano Ronaldo tersebut.
Oleh karena itu, penggemar dari Manchester City dan Chelsea akan diizinkan menempuh perjalanan ke Porto untuk menyaksikan laga final. Awak media dan sponsor juga bebas, dan tak perlu menjalani karantina jika nanti kembali ke Inggris.