Kamis 13 May 2021 17:42 WIB

Erdogan Kontak Mahathir Bahas Penindasan Israel ke Palestina

Erdoğan menjadi pemimpin negara yang paling aktif melobi negara lain kutuk Israel.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Rabu (18/12).
Foto: Malaysia's Department of Information via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berbicara dengan eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan berbicara melalui telepon dengan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad pada Kamis (13/5). Keduanya membicarakan serangan Israel kepada masyarakat sipil Palestina. Informasi itu diunggah akun Twitter Kepresidenan Turki, @trpresidency. Selain itu, Erdogan juga mengirimkan ucapan selamat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Presiden @RTErdogan berbicara melalui telepon dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dari Malaysia," demikian informasi yang disampaikan akun Kepresidenan Turki.

"Penindasan dan serangan Israel terhadap Palestina dibahas selama pembicaraan tersebut. Presiden Erdogan juga bertukar salam Idul Fitri dengan mantan PM Malaysia Mohamad," begitu penjelasan akun tersebut.

Erdogan menjadi pemimpin sebuah negara yang paling aktif melobi negara lain untuk mengutuk serangan Israel kepada Palestina. Sebelumnya, Erdogan juga mengontak Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk mengutuk kekerasan polisi dan militer Israel kepada warga sipil Palestina.

Erdogan juga menelepon President Aljazair Abdelmadjid Tebboune, Presiden Rusia Vladimir Putin, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Kuwait Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Raja Yordania Abdullah II, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, yang semua agenda itu mengutuk serangan Israel ke Masjid Al Aqsa.

Masjid Al Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam, sebelum Makkah. Dalam peristiwa Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diriwayatkan berangkat dari Masjid Al Aqsa menuju langit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement